Menjelajahi San Diego Hills, Tempat Peristirahatan Terakhir Ronny Pattinasarany

 

Ronny Pattinasarany, sang legenda sepak bola Indonesia telah menutup usia sejak tahun 2008 silam. San Diego Hills, yang kini digadang-gadang sebagai makam elit nan ekslusif, merupakan tempat peristirahatan terakhirnya. Berlokasi di Karawang, Jawa Barat, banyak tokoh publik yang juga dimakamkan di sini. Berikut ulasan lengkap San Diego Hills.



Ternyata Begini Gambaran San Diego Hills, Makam Sang Legenda Ronny Pattinasarany

1.     Sejarah berdirinya

Berangkat dari keinginan untuk mengubah kesan menakutkan pada tanah pekuburan, Mochtar Riady mendirikan San Diego Hills. Ide ini bermula dari perasaan tidak nyaman sewaktu mengunjungi makam orang tuanya. Lalu dibangunlah TPU di atas lahan seluas 350 Ha pada tahun 2007 silam. Hingga kini, luas lahan telah mencapai kurang lebih 500 Ha.

San Diego Hills diadopsi dari konsep Forest Lawn, Amerika Serikat. Tujuan pembangunannya untuk menciptakan lingkungan yang nyaman bagi para peziarah. Atas dasar itulah, pemakaman ini dilengkapi beragam fasilitas. Setahun berselang, Ronny Pattinasarany dimakamkan di sini.

Mochtar Riady berharap agar kesedihan para peziarah berkurang dengan adanya kelengkapan fasilitas. Kawasan yang didominasi oleh nuansa kehijauan, juga berpotensi besar memberikan efek tenang. Dengan begitu, keluarga yang ditinggalkan akan lebih kuat saat melihat jenazah dimasukkan ke liang lahat.

2.     Mengutamakan nilai keberagaman

Umumnya, TPU di Indonesia menganut sistem keseragaman beragama. Setiap agama memiliki area tersendiri. Ini dilandasi oleh perbedaan dalam proses dan tradisi penguburan. Agak berbeda dengan San Diego Hills, yang mana justru mengutamakan nilai keberagaman.

Area makamnya dibagi menjadi tiga kategori, yaitu Area Five Pillars untuk muslim, Area Universal, Area Bai Fu Le Yuan untuk Chinese. Dengan kata lain, San Diego Hills mampu mengakomodir seluruh umat beragama. Orang yang berasal dari agama apa saja bisa dikuburkan di sini, termasuk di antaranya Ronny Pattinasarany.

3.     Menyediakan makam sesuai kebutuhan

San Diego Hills secara spesifik memiliki empat tipe makam. Masyarakat dapat memilih sesuai kebutuhan dan budget. Tidak melulu terkesan privat dan ekslusif, ternyata disediakan pula tipe yang sederhana.

Single burial, memiliki harga yang cenderung murah dan bentuk sederhana. Dikhususkan untuk satu orang. Keberadaannya dapat ditemukan di seluruh area San Diego Hills. Tidak ada pagar pembatas pada makam tipe ini. Letak batu nisan rata dengan tanah.

Semi private, tipe yang terbilang ekslusif. Didesain khusus untuk pasangan. Terdapat tanaman atau tembok pembatas di sekeliling makam. Ukurannya seluas 11-18 m2. Ada dua liang lahat dalam satu kapling. 

Namun, untuk orang-orang berjasa seperti almarhum Ronny Pattinasarany, telah disediakan area tersendiri bernama Heroes Plaza. Ini sebagai bentuk ungkapan terima kasih atas torehan prestasinya di kancah sepak bola Indonesia. Pihak pengelola San Diego Hills tidak memberlakukan biaya sepeser pun atas Taman Makam Pahlawan.

Kembali pada tipe makam secara umum, ada yang namanya private estate. Kelebihannya mampu menampung hingga delapan liang lahat dalam satu kapling. Biasanya, dilengkapi aksesoris atau bangunan tambahan seperti bangku atau patung. Ukurannya berkisar 23-91 m2. Ada tembok setinggi 45 cm di sekelilingnya.

Peak estate, letaknya persis di puncak bukit. Diperkirakan luas lahan sekitar 40-124 m2. Tipe ini memungkinkan pihak keluarga untuk melakukan modifikasi dan mendesain makam dengan bebas. Peziarah akan disuguhkan potret area San Diego Hills dari atas ketinggian.

Begitulah gambaran San Diego Hills, selaku tempat dimakamkannya Ronny Pattinasarany. Sebagaimana peran seorang tokoh nasional, sang legenda pesepak bola layak mendapatkan penghormatan hingga akhir hayatnya.